Hubungan risiko dan tingkat keuntungannya
Ekonomi
deasywldr
Pertanyaan
Hubungan risiko dan tingkat keuntungannya
1 Jawaban
-
1. Jawaban Doraemon09
ⓘ Baru saja dioptimalkan oleh GoogleLihat yang asli
https://matakuliahekonomi.wordpress.com/tag/tingkat-keuntungan-yang-disyaratkan/
wordpress.comMenu
ilmu pengetahuan mengenai ekonomi
bukan sekedar pengetahuan
Iklan
Report this ad
TAGGED WITH TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DISYARATKAN
RANGKUMAN MANAJEMEN KEUANGAN: COST OF CAPITAL CONCEPT
Cost of Capital (Biaya modal) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi perusahaan.
Perhitungan biaya penggunaan modal adalah penting berdasar tiga alasan berikut:
Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan.
Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal.
Keputusan lain juga memerlukan estimasi biaya modal, misal leasing, modal kerja.
Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost of capital.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (weighted cost of capital atau WACC).Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi.
Cost of Debt
Jika hutang jangka pendek (curent liabilities) merupakan bagian dari pembelanjaan perusahaan maka dimasukkan pula pada WACC, misal hutang bank jangka pendek.
Cost of debt = biaya hutang sebelum pajak x (1 – tingkat pajak)
Jika perusahaan menggunkan hutang jangka panjang dengan menerbitkan obligasi, maka biaya hutang obligasi (cost of debt) sbb:
I + (N – Nb) /n
Biaya modal obligasi = ————————-
(Nb + N) /2
I : Buanga hutang obligasi satu tahun dalam rupiah
N : Harga nominal obligasi
Nb : Nilai bersih penjualan
n : Umur obligasi
Kemudian biaya modal obligasi sebelum pajak disesuaiakan menjadi biaya modal setelah pajak.
Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock)
Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen.
Kp = Dp/Pn
Kp = biaya saham preferen
Dp = deviden saham preferen
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi
flotation cost)
Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)
Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti pemegang saham menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow back fund).
Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:
1. Pendekatan CAPM
Ks = bunga bebas risiko + premi risiko
Ks = krf + bi (km – krf)
Dimana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Krf = bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi = beta saham perusahaan i.
2. Pendekatan discounted cash flow
Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model:
D1
Po = ———–
Ks – g
Maka, D1
Ks = ———– + g
Po
D1 = Deviden akhir periode
Po = Harga saham awal periode
g = tingkat pertumbuhan deviden.
3. Pendekatan bond yield plus risk premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko
Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisi atau flotation cost. Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham.
D1 Ksb = biaya saham biasa baru
Ksb = —————– + g FC = flotation cost
Po (1 –FC)
Weighted Average Cost of Capital
Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi hutang dari modal
Semoga membantu jawaban anda