buatlah sebuah cerita pendek 10 paragraf
Pertanyaan
2 Jawaban
-
1. Jawaban vlack
IBU
Pagi ini Risa berangkat ke sekolah dengan semangat. Sebelum berangkat tidak lupa iya pamit pada Ayahnya yang sedang membaca Koran di depan teras, “Yah Risa pergi sekolah dulu ya. Hari ini hari terakhir di sekolah sebelum kelulusan minggu depan."
Ayah membalas pamitan Risa dengan senyuman, dan menjawab, “Ya sudah hati-hati ya Nak. Jangan pulang terlalu lama, hari ini ada tamu mau bertemu dengan mu." Risa penasaran siapa tamu yang dimaksud Ayah, “Siapa yang mau datang Yah?" Ayah tidak menjawab dan malah menyuruh Risa untuk segera berangkat sekolah dan mengingatkan kembali agar jangan pulang terlalu lama.
Selama di sekolah Risa penasaran siapa tamu yang Ayah maksud. Itulah sebabnya setelah semua urusan di sekolah selesai, Risa segera menuju ke rumah dengan hati bertanya-tanya siapakah tamu yang ingin menemuiku.Sesampainya di rumah, Risa langsung disapa oleh seorang wanita. “Halo Risa, perkenalkan nama tante Mia. Tante adalah teman Ayah kamu." Risa perlahan-lahan mencerna siapa dan untuk apa Tante Mia datang ke rumahnya. Apakah tante Mia ini tamu yang dimaksud oleh Ayah.
Risa kemudian menyapa kembali tante Mia dengan “Halo tante, aku Risa. Ayah ada di mana ya tante?" Tante Mia menjawab, “Ayah kamu sedang di belakang membantu tante menyiapkan makan siang. Kami sudah menunggu Risa sejak tadi."
Aku kemudian beranjak menuju meja makan dan akhirnya bertemu dengan Ayah. Ayah memeluknya lalu kembali memperkenalkan tante Mia lagi. “Risa, ini tante Mia teman Ayah." Risa hanya menganggukan kepala sekali lagi dan kembali memikirkan apa maksud Ayah memperkenalkan tante Mia padanya.
Apakah Ayah ingin menggantikan posisi Ibu dengan Tante Mia? Memikirkan hal tersebut aku seketika menjadi sedih dan tidak bersemangat. Aku tidak mungkin mengecewakan Ayah dengan tidak ikut makan siang bersama. Tapi aku merasakan perasaan yang sangat sedih ketika memikirkan apakah benar Ayah ingin menggantikan posisi Ibu dengan orang lain.
Tidak lama selesai makan siang, tante Mia kemudian pamit pulang. Ayah mengantarkannya ke luar dan aku mengunci diriku di kamar. Setelah beberapa saat, Ayah menghampiri pintu kamarku. Ayah mengetuk pintu beberapa kali, namun aku tidak ingin berbicara dengan Ayah dahulu. Aku masih belum mengerti kenapa harus ada orang lain yang menggantikan posisi ibu.
Tanpa aku sadari Ayah mengajakku berbicara dari balik pintu. Ayah berkata, “Risa, Ayah tahu kamu pasti kaget dengan kedatangan tante Mia hari ini. Tapi Ayah ingin kamu tahu kalau tante Mia itu baik dan Ayah ingin tante Mia membantu Ayah menjaga dan membesarkan kamu."
Aku menangis mendengar pengakuan Ayah. Aku pun menjawab Ayah sambil menangis, “Tapi Risa tidak mau siapapun menggantikan Ibu, yah." Ibu memang sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu, tepat saat aku berumur 12 tahun. Saat itu aku dan ayah sangat terpukul dengan kematian ibu. Aku tidak pernah menyangka bahwa ayah akan secepat ini mencari pengganti ibu.
“Tante Mia tidak menggantikan Ibu, Nak. Tante Mia ada untuk membantu membesarkan kamu. Banyak hal yang tidak ayah ketahui dalam membesarkan kamu menjadi seorang wanita dewasa. Ayah harap kamu bisa mengerti nak." Ucap ayah lagi kali ini. Akupun menyadari ada banyak hal yang harus aku mepertimbangkan. Ayah sudah bersusah payah selama tiga tahun terakhir bekerja sekaligus membesarkanku sendirian. Aku harus mengerti ayah dan aku pun membuka pintu kamarku.
“Ayah aku mengerti perasaan Ayah. Jika memang tante Mia adalah pilihan terbaik untuk Ayah, Risa tidak akan menolaknya. Risa tahu Ibu juga bahagia ketika Ayah bahagia dan Risa bahagia." Aku memeluk ayah sambil menangis. Aku yakin Ibu mengerti dan tidak akan merasa tergantikan. Ibu tetap anda di hati kami. Ibu tetap hidup di hati kami. Aku dan Ayah sayang Ibu.
-
2. Jawaban faizahdewi
Selamat pagi dunia, aku sangat bahagia karena ini pertama masuk sekolah SMA setelah libur panjang semester 1, semuanya tampak sama, kecuali salah satu dari seorang murid yang duduk di bangku itu. Aku tidak mengenalnya entah siapa dia? Aku berfikir apakah laki laki itu salah masuk kelas atau bagaimana? Terlihat ia duduk sendiri di pojok kelasku, aku mencoba menghampirinya tapi bel tanda masuk telah berbunyi, guru MTK yang kebetulan, ini adalah pelajaranya tapi nampak anak itu tidak pergi. Malah duduk di samping bangku kosong yang tidak ada pemiliknya, karena sudah pindah sekolah.
Huh aku terus memandanginya dengan heran mataku tak terlepas darinya, tiba-tiba saja wali kelasku Bu Mira datang dan masuk, ternyata anak tadi yang kupandangi itu adalah anak baru namanya Riski Ananda, ibu Mira ternyata datang untuk memperkenalkanya ia pindahan dari jakarta dan perasaanku yang tadinya heran telah hilang.
Bel istirahat pun berbunyi aku hanya diam di kelas belajar dan belajar hanya sesekali saja aku keluar kelas. Kulihat anak baru tadi, juga tidak keluar kelas dia hanya diam sendiri aku coba menghampirinya. nama aku aniska kenapa kamu tidak ke luar kelas?”
“hay saya kan murid baru jadi belum ada teman.”
“kalau begitu saja juga kan bisa jadi temanmu.”
“ya terima kasih Aniska.”
Sejak perkenalan itu aku dan dia menjadi sahabat. Dan ia selalu menghampiri saya sambil mengagetkan karena saya selalu duduk sendiri.
Tapi setelah itu saya dibuat tertawa dengan tingkah lakunya, yang sangat aneh sekali kadang ia menggunakan topeng, tapi, aku senang bisa bersahabat denganya.
Karena dia saya tidak sendiri lagi, tapi kadang dia sangat menyebalkan dia selalu menganggu saya. seperti tidak ada kerjaan lain lagi. Tapi walau jahil anaknya pintar nilanya selalu 100 saya saja kalah sama dia, padahal saya setiap hari belajar, sedangkan dia sepertinya jarang belajar, karena saya saja tidak pernah melihatnya sekali saja belajar. Bahkan saya pernah bertanya kepada dia.
“ki, kamu itu belajarnya kapan coba!! Tu saya gak pernah liat kamu belajar?.”
“saya kan bisa nebak mana jawaban yang benar haha”
“lah aneh saja, kamu ini, saya ini serius kasih dulu resepnya.”
“Aniska resepnya adalah 2x sehari 1 sendok makan, hahaha”
“Bercanda saya itu bercanda kok tapi cuma malam saja, kamu saja gak pernah tau huu?”
Semenjak saat itu saya tidak pernah heran lagi, sebentar lagi mit nih, lalu saya mengajak riski belajar bareng tapi saya selalu lupa untuk mengajak Riski, yang saya ingat hanya makan makan dan makan, hahaha, bercanda. Sebenarnya Riski yang selalu gak ada waktu. karena dia terlalu aktif ikut eskul paskibra, basket dan band, makanya dia selalu belajar malam.
Tapi tiba-tiba entah ada angin apa dia ngajak ke tempat-tempat yang sebelumya tidak pernah saya ke sana.
Sumpah sangat seru!! Dunia saya jadi fantastis benar-benar berbeda berubah 180 derajat dari yang dulu saya hanya diam di rumah, dan jarang tertawa.
Tapi karena saya bersahabat dengan Riski saya sangat senang.
Tapi tiba-tiba saja pas pulang ia memberi surat ke saya. Huh, saya pikir amplop itu kosong, setelah ia pulang saya masuk ke kamar dan membaca surat dari riski.
Dear Aniska
Hay sahabatku yang paling gokil, maaf ya kalo saya selalu tidak ada waktu untuk belajar bareng sama kamu, tapi saya hari ini berusaha untuk bisa main bareng sama kamu, seharian ini kita main bareng, sehingga tanpa kamu sadari saya harus pergi saya harus pulang ke jakarta karena tugas orangtua saya di lampung sudah selesai, lalu terima kasih ya sahabatku, telah mau bersahabat dengan diriku yang sangat aneh, tapi, andai saja orangtua saya itu tidak pulang ke jakarta pasti saya berharap bisa lama di sini.
Apalagi ada kamu, mungkin terlalu cepat tapi kisah dan kenangan kita selalu kusimpan dalam memoriku, terimakasih sahabat atas waktu singkatnya, untukku itu adalah perpisahan yang termanis besok ku harus berangkat ke bandara. Dan di amplop itu ada kalung, kalung itu hadiah untuk kamu agar kamu ingat kepadaku sahabat, terima kasih sahabatku.
Dari sahabatmu
Riski Ananda
Setelah membacanya aku sangat sedih, tapi mau bagaimana lagi aku kembali menjalani kehidupanku, yang dulu yang di rumah, belajar, sendirian dan jarang tertawa. Hanya kalung ini membuatku merasa kau selalu di sampingku.
semoga bermanfaat