tolong buat puisi tentang qurban
B. Indonesia
Dilaaa123
Pertanyaan
tolong buat puisi tentang qurban
2 Jawaban
-
1. Jawaban wulan2241
PESTA DAGING KAUM JELATAKU
Genderang telapak berjepit, kumandang
Di hitamnya aspal, berterik
Selendang lusuh melingkar dada
Bersimpul bahu ujung menjilbab
Bukan penutup aurat
Tapi tudung kepala, menggeliat
Dimohon antri
Selembut sutra terdengar
Diharap antri rapi
Terkumandng sedikit memecut
Desakan jelata tak indahkan
Diminta antri yang baik
Bentak bergelegar mengjhalilintar
Menyelinap di antara hujan peluh
Yang membanjiri keriput renta
Para wanita jelata kaum papa
Yang masih paruh baya
Tua sebelum saatnya tiba
uhh...
Jangan dorong, dong
Sakit terhimpit disini
Suara hiba dari bibir ke-papa-an
Nanti...
Separoh akan kubistik
Ohh lezatnya, menelan ludah
Tahun lalu sudah sate, kok
Guman si tipis berkeromtang jasat
Laa yang sepauh, Yuk
Timpal si mungil berpucat pasi
Terhimpit meringis kumpulnya
jelata berkaum
Low mau kujual, Nduk
Loohh kok, Yuk
Aku mau pesta dengan keluarga, Nduk
Jangan salah berpaham
Sepauh itu tuk beli bumbu dan beras
Apa aku dosa, Nduk
Dosakah aku
Dalam ngidam pestaku
Hoee, antri yang rapi
Bentak sang panitia berdasi sarung
Yang bertuna rasa
Uhh, Iya iya
Jangan ngomong saja
Cepat bagi kurangi antri
Meneraka di sini
Satu kresek dua ons setengah
Kok pakai bentak segala
Waahh, nduk aku sudah terbagi
Alhamdulillah
Yaa Allah Yaa Rabbi
Aku benar pesta, sore ini
Hahaha dapat dua kresek lagi
Satu daging murni
Kan kujual demi bumbu dan nasi
Satu lagi yang bercampur tulang belulang
Kunikmati sebagai bistik
Pesta Daging tahunanku
Ohh indahnya hari kurbanku -
2. Jawaban HafizahKhairina
YANG TERLUPAKAN
Karya: Hafizah khairina
___________________
Assalamu'alaikum...
Apa kabarmu?
Masih ingatkah dirimu?
Tentangku, tentangmu, yang Akhirnya menjadi tentang kita.
Dulu...
Banyak waktu yang kita habiskan bersama.
Tiada hari tanpa kebersamaan.
Yang ku tahu kau menyayangiku, Yah sangat-sangat menyayangiku.
Kau sering mengunjungiku, dan tak pernah bosan Akan hal itu.
Namun....
Sekarang, iya sekarang...
Semuanya telah berubah
Tak lagi sama dalam cerita.
Kau lebih mementingkan kehidupan dunia!
Iya Dia yang kau puja-puja
Bagaikan Aku tak pernah Ada.
Kau lebih sering bersamanya.
Urusanmu terlalu banyak.
Yang kini Membuatku muak.
Muak akan sikapmu
Yang kini tak sempat untuk berbagi waktu denganku.
Kapan?
Kapan Kau bisa bersamaku?
Aku tunggu Hari itu
Yang mungkin terjadi di suatu waktu.
Salam Rindu dariku Al-qur'an yang kini mulai berdebu.
Nb: yg nulis Masih amatir :v harap maklum :)