jika ada penuturan narasumber seperti : Perempuan tidak usah terlibat dalam kemiliteran karena kodratnya yang penuh keterbatasan dan merupakan kaum lemah koment

kalau menurut narasumber tersebut demikian ya tidak mengapa. itu kan hanya pendapat. setiap orang jelas memiliki persepsi yang berbeda. nah menyatukan perbedaan demi kepentingan bersama itu yang sulit.

terkadang, kita terlalu yakin kalau jawaban kita adalah jawaban yang paling benar, yang paling rasional. namun jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, akan lain lagi.

sama saja seperti kasus diatas. jika dia berkata demikian, yg menurutnya benar. itu tidak masalah.
Namun, tidak semua kaum hawa itu lemah, ada diantara kami yang kuat secara fisik dan juga mental. banyak wanita yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. mereka rela berjuang demi negara tercinta. mungkin itu salah satu alasan mereka masuk kedalam kemiliteran;

mereka ingin mengabdi kepada bangsa dan negara.

tapi jika memang ada peraturan yang tidak memperbolehkan kaum wanita bergabung dalam kemiliteran. mungkin kebijakan demikian demi kebaikan bersama. 

jika saja wanita yang bergabung dalam kemiliteran gugur dalam medan perang. lalu, siapakah yang akan menggantikan posisi seorang wanita, posisi seorang ibu sebagai madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya?