Sejak sore hingga menjelang dini hari ini Surad kelelahan menemani Pak Akla mencari rajungan. Rasanya ia belum lama merebahkan tubuh dan teriakan keras Pak Akla
B. Indonesia
FajarLP
Pertanyaan
Sejak sore hingga menjelang dini hari ini Surad kelelahan menemani Pak Akla mencari rajungan. Rasanya ia belum lama merebahkan tubuh dan teriakan keras Pak Akla sudah membuatnya tersentak bangun.
“Bersiaplah!” Teriak Pak Akla seraya bergerak membelah air menuju perahu. Dua keranjang bambu yang diikat menyatu tampak penuh rajungan. Hewan-hewan bercapit itu menggeliat saling bertindihan. “Bangunlah!” Ulang Pak Akla menaiki perahunya.
Surad melilitkan sarung ke leher. “Ada apa, Ama?”
“Tidurmu seperti ular, sampai-sampai tak kau dengar suara gemuruh dari tanjung.”
“Apa?” Surad kaget setengah mati. “Jangan main-main, Ama!”
“Ambil dayungmu! Kita ke kampung laut sekarang juga!”
Surad mengangkat dayungnya. Tanpa buang waktu mereka mengayuh perahu ramping itu secepat mungkin. Pak Akla sigap mengendalikan perahu dengan dayung pada dinding kayu buritan. Belum dua menit, peluh sudah membasahi punggung Surad.
ubahlah ke bentuk teks drama!
“Bersiaplah!” Teriak Pak Akla seraya bergerak membelah air menuju perahu. Dua keranjang bambu yang diikat menyatu tampak penuh rajungan. Hewan-hewan bercapit itu menggeliat saling bertindihan. “Bangunlah!” Ulang Pak Akla menaiki perahunya.
Surad melilitkan sarung ke leher. “Ada apa, Ama?”
“Tidurmu seperti ular, sampai-sampai tak kau dengar suara gemuruh dari tanjung.”
“Apa?” Surad kaget setengah mati. “Jangan main-main, Ama!”
“Ambil dayungmu! Kita ke kampung laut sekarang juga!”
Surad mengangkat dayungnya. Tanpa buang waktu mereka mengayuh perahu ramping itu secepat mungkin. Pak Akla sigap mengendalikan perahu dengan dayung pada dinding kayu buritan. Belum dua menit, peluh sudah membasahi punggung Surad.
ubahlah ke bentuk teks drama!
1 Jawaban
-
1. Jawaban zulfahmiindrap5y1d8
1. Sejak sore hingga menjelang dini hari ini Surad kelelahan menemani Pak Akla mencari rajungan. Rasanya ia belum lama merebahkan tubuh dan teriakan keras Pak Akla sudah membuatnya tersentak bangun.
2. “Bersiaplah!” Teriak Pak Akla seraya bergerak membelah air menuju perahu. Dua keranjang bambu yang diikat menyatu tampak penuh rajungan. Hewan-hewan bercapit itu menggeliat saling bertindihan. “Bangunlah!” Ulang Pak Akla menaiki perahunya.
Surad melilitkan sarung ke leher.
3. “Ada apa, Ama?”
“Tidurmu seperti ular, sampai-sampai tak kau dengar suara gemuruh dari tanjung.”
“Apa?” Surad kaget setengah mati. “Jangan main-main, Ama!”
“Ambil dayungmu! Kita ke kampung laut sekarang juga!”
Surad mengangkat dayungnya. Tanpa buang waktu mereka mengayuh perahu ramping itu secepat mungkin. Pak Akla sigap mengendalikan perahu dengan dayung pada dinding kayu buritan. Belum dua menit, peluh sudah membasahi punggung Surad.