B. Indonesia

Pertanyaan

Tentukan tema puisi dan sertakan alasannya pada puisi Doa karya Chairil Anwar dan puisi Hai, Kamu! Karya W. S Rendra

1 Jawaban

  • STRUKTUR FISIK PUISI DOA

    1.  Diksi

           Pada puisi Doa karya Chairil Anwar diceritakan bahwa penyair tengah mengalami krisis iman, sehingga diksi yang digunakan oleh penyair adalah diksi yang menggambarkan perasaan yang ragu, bimbang, dan lemah. Pada puisi tersebut terdapat beberapa diksi seperti “Penuh seluruh” memang dua kata tersebut mempunyai makna yang sama namun penulis menuliskannya sedemikian rupa untuk menyatakan bahwa Tuhan ada dan berada dimana-mana.


           Lalu, ada pula kata “Lilin”. Dari kondisi penulis yang krisis iman penulis memunculkan kata lilin. Lalu menyandingkannya dengan kalimat “Kerlip lilin di kelam sunyi”. Pada kutipan tersebut kata lilin berarti penerangan dan dalam kehidupan kita bisa diartikan sebagai petunjuk.

           Lalu pada larik ke-9 terdapat kata “Hilang bentuk”. Kata hilang bentuk menggambarkan bahwa penulis tengah mengalami keadaan yang luar bisa, tidak seperti kondisi pada umumnya. Penulis telah hancur atau sudah terjerumus terlalu dalam pada kesesatan yang akhirnya mengakibatkan dirinya hancur.


    Baca juga : Analisis Puisi Sajak Anak Muda karya WS Rendra

    2.  Kata Konkret

           Di dalam puisi tersebut terdapat beberapa kata konkret meliputi, “Tinggal kerlip lilin dikelam sunyi.” Kata lilin yang disandingkan dengan kata tinggal kerlip menggambarkan petunjuk dalam kehidupan yang hanya tinggal secercah dalam kesesatan. Kesesatan disini digambarkan dengan kalimat kelam sunyi.

           Lalu pada kutipan puisi “Di pintu-Mu akumengetuk”. Kata pintu disini menggambarkan jalan. Lalu diiringi dengan kata aku mengetukmenggambarkan keadaan yang ingin kembali. Jadi pada kutipan tersebut dimaksudkan bahwa penulis sadar dengan krisis iman yang tengah ia alami dan ia ingin kembali ke jalan-Nya (jalan yang benar).


    Baca Juga : Analisis Puisi Sajak Matahari

    3.  Imaji

           Penyair mengajak pembaca untuk membayangkan dirinya sendiri yang mengalami luntur iman, kemudian meyakini bahwa tidak ada jalan lain baginya kecuali kembali ke jalan Tuhan. Terdapat imaji cita rasa yang membuat pembaca seakan ikut mengelus dada, dan menyadari dosa-dosanya. Kemudian pembaca merasa yakin bahwa hanya dengan mengikuti jalan Tuhanlah akan selamat.

Pertanyaan Lainnya